Daftar Blog Saya

Minggu, 06 Mei 2012

Laporan PKL pada BBMKG Wil I Medan


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PADA BALAI BESAR METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH I
MEDAN

Ditulis sebagai satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III
(Diploma Tiga) Progam Studi Manajemen Informatika

Oleh :
SRI ARISKA BR TARIGAN
NPM : 2010030343


 


  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
POLITEKNIK UNGGUL LP3M
MEDAN
2012

KATA PENGANTAR






Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkatNYA kepada penulis, sehingga penulis  masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan pada tanggal 14 November 2011 sampai dengan 13 Januari 2012 di kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan tepatnya dibagian Data dan Informasi. Penulisan laporan praktek kerja lapangan ini sangat penting kerena salah satu tugas yang wajib diselesaikan oleh mahasiswa/i program studi Manajemen Informatika (D3), apabila telah selesai melaksanakan praktek kerja lapangan.
Dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Mungkin hal ini karena terbatasnya kemampuan penulis. Tetapi demikian, pada kesempatan ini penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyusun laporan praktek kerja lapangan ini dengan sebaik-baiknya sesuai kemampuan penulis. Penulis minta maaf sebelumnya apabila terdapat kesalahan kata atau penulisan pada laporan praktek kerja lapangan ini.
Dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini, penulis juga banyak menerima bantuan dan bimbingan baik dari dosen pembimbing maupun semua pihak yang terkait dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan, maka pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
  1. Sudarsono SE., MM., selaku Direktur Politeknik Unggul LP3M Medan.
  2. Fachrul Rozi Lubis, S.Kom., M.Kom., Selaku Pembantu Direktur I Akademik/Litbang Politeknik Unggul LP3M Medan.
  3. Pirmatua Sirait, S.E., M.Si., Ak., selaku Pembantu Direktur II Keuangan /Litbang Politeknik Unggul LP3M Medan.
  4. Irfan Khaeir, S.E., selaku Pembantu Direktur III Kemahasiswaan /Litbang Politeknik Unggul LP3M  Medan.
  5.  H. Taufik Selaku Manager praktek kerja lapangan Politeknik Unggul LP3M Medan.

  1. Sujarwo, S.Si selaku Dosen Pembimbing praktek kerja lapangan di Politeknik Unggul LP3M Medan, yang telah meluangkan waktu memberikan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan.
  2. Seluruh staf dan karyawan/karyawati Politeknik Unggul LP3M Medan.
  3. Drs.Herry Saroso, Sebagai Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah 1 Medan Sumatera Utara yang telah berkenan memberikan kesempatan praktek kerja lapangan di BBMKG Wilayah I Medan.
  4. Natal Ginting, ST sebagai Kepala Bidang Observasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan PKL sebagai data dalam pembuatan laporan praktek kerja lapangan.
  5. Irwansyah Nasution, ST sebagai Kepala SubBidangPengumpulan dan Penyebaran (PULBAR)serta  pembimbing praktek kerja lapangan penulis di Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan.
  6. Seluruh StafPegawai Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan.
  7. Kedua orang tua penulis yang tersayang yang selalu mendukung baik secara moril maupun materil disertai doa yang ikhlas.
  8. Rekan-rekan penulis atas kerjasamanya dalam menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini khususnya MI-5E.
Akhir kata penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagipenulisdan juga bagi siapapun yang membaca atau memerlukannya.



Medan,   April 2012
Hormat Penulis,



Sri Ariska Br Tarigan
NPM. 2010030343




BAB I
PENDAHULUAN


1.1.Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Perkembangan teknologi informasi berkembang sangat pesat, khususnya pada bidang informasi. Karena Internet mempermudah kita dalam pencarian informasi yang kita butuhkan. Pengaksesan internet semakin cepat karena teknologi yang semakin canggih dan didukung pengelolaan data secara cepat, tepat dan efesien serta ruang penyimpanan data yang sangat baik, dengan demikian informasi yang kita butuhkan menjadi lebih mudah untuk diperoleh dan mudah digunakan oleh setiap pemakai.
Dalam suatu Instansi, Perusahaan, organisasi, lembaga serta lingkungan kerja lainnya, informasi merupakan salah satu kebutuhan. Karena Informasi dapat menambah pengetahuan, membantu suatu Instasi mengambil kesimpulan dan keputusan yang efektif dan efesien. Salah satu informasi yang penting dari suatu Perusahaan atau Instansi Pemerintah adalah tentang kepegawaian yang terkait dengan apa saja, termasuk dalam kelengkapan data kepegawaian dan data dari Instansi tersebut. Mulai dari pangkat, jabatan, cuti, pengajian, pengolahan kinerja dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Instansi tesebut dan lain sebagainya.
Sebagai syarat kelulusan mahasiswa program D3 Manajemen Informatika Politeknik Unggul LP3M Medan diharuskan mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan harus menyusun laporan kegiatan PKL yang dinilai sebagai suatu tugas bagi mahasiswa yang bersangkutan. PKL bertujuan untuk mengenal lebih jauh tentang pengolahan data pada suatu Instansi atau Perusahaan guna menambah pengetahuan secara Praktek sehingga mahasiswa memperoleh pengalaman secara langsung.
Melalui praktek kerja lapangan yang dilakukan, mahasisiwa dapat memperoleh pengalaman praktis di dunia kerja serta dapat melakukan pengkajian terhadap penerapan keilmuan dan teori yang diperoleh mahasiswa selama proses pembelajaran di perguruan tinggi. Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan, mahasiswa wajib memenuhi segala ketentuan yang diberlakukan pihak Program Studi dan Instansi sebagai ketentuan dari praktek kerja lapangan. Diantaranya adalah dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan, mahasiswa harus mengisi jurnal kegiatan yang telah ditentukan Program Studi sebagai dasar evaluasi pelaksanaan praktek kerja lapangan.

1.2.Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah untuk melatih Mahasiswa/i agar dapat mengetahui sejauh mana kemampuan Mahasiswa/i yang telah diperoleh dibangku perkulihan dan membandingkanya ke dalam dunia kerja serta melatih kemampuan, disiplin, tanggung jawab dalam melaksanakan tugas serta memberikan pengalaman kerja bagi mahasiswa agar siap dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.

1.3.Manfaat Praktek Kerja Lapangan

1.3.1.      Manfaat Bagi Mahasiswa

a.         Sebagai salah satu syarat menyelesaikan program D-III di Politeknik Unggul LP3M Medan (PULMED).
b.         Untuk meningkatkan dan memperluas keterampilan yang membentuk kemampuan mahasiswa/i sebagai bekal untuk memasuki lapangan pekerjaan sesuai dengan program studi yang dipilih.
c.         Agar mahasiwa/i dapat berkomunikasi langsung secara baik dengan pegawai yang ada di perusahaan sehingga pekerjaan yang diberikan dapat di lakukan dengan baik.
d.        Mahasiswa/i dilatih untuk berdisiplin dengan cara mengikuti segala peraturan yang ada di perusahaan.
e.         Dapat membandingkan serta menerapkan konsep teori dan praktek yang diperoleh dimasa perkuliahan.
f.          Memberikan kesempatan kepada mahasiswa/i untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dimasa perkuliahan.
g.         Membina sikap disiplin kerja dilingkungan dunia kerja maupun dilingkungan masyarakat.

1.3.2.      Manfaat Bagi Lembaga Pendidikan LP3M

a.         Terjalinnya hubungan baik antara Kampus dengan Instansi yang terkait.
b.         Membuka peluang penyaluran tenaga kerja untuk mahasiswa yang berprestasi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja sekarang ini.
c.         Meningkatkan kualitaas SDM ( Sumber Daya Manuasia ) Mahasiswa Khususnya di Bidang D3 Manajemen Informatika Politeknik Unggul LP3M Medan.
d.        Memperbaiki persepsi umum tentang Kampus Politeknik Unggul LP3M Medan khususnya di bidang D3 Manajemen Informatika.
e.         Guna meningkatkan profesionalisme, memperluas wawasan serta memantapkan pengetahuan dan keterampilan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan Ilmu khususnya di bidang jaringan.
        
1.3.3.      Manfaat Bagi Instansi (Perusahaan)

a.         Perusahaan atau instalasi merasa terbantu karena sebagian tugas-tugas pegawai diberikan kepada mahasiswa/i yang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
b.         Perusahaan dapat membina kerjasama dengan lembaga pendidikan dan memperkerjakan mahasiswa/i yang berpotensi dan berprestasi.
c.         Perusahaan mendapatkan masukan dan saran yang dapat berguna yang ada hubungannya dengan kegiatan rutinitas perusahaan dari mahasiswa/i yang praktek ditempatnya.
d.        Meningkatkan hubungan antara dunia usaha dengan dunia pendidikan.
e.         Membantu dunia pendidikan agar dapat menciptakan mahasiswa/i yang profesional, berkualitas dan berdisiplin tinggi.




BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


2.1.      Gambaran Umum Perusahaan


Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan terletak di Jl.Ngumban Surbakti No.15 Medan, Dalam melaksanakan operasional kerja BBMKG memiliki Kedudukan dan tugas masing-masing, Produk Jasa Meteorologi dan Geofisika diantaranya sebagai berikut :
Kedudukan dan Tugas
1.         Organisasi Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Nomor : KEP 005 Tahun 2004 tanggal 5 Oktober 2004.
2.         Kedudukan Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Meteorologi dan Geofisika yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika.
3.         Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I mempunyai tugas melaksanakan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data, pengolahan analisis dan prakiraan serta riset dan kerja sama, kalibrasi dan pelayanan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
4.         Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I secara administratif dibina oleh Sekretariat Utama dan secara teknis operasional dibina oleh masing-masing deputi sesuai dengan bidang tugasnya.
5.         Susunan Organisasi Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I Medan terdiri dari: Bagian Tata Usaha, Bidang Observasi, Bidang Data dan Informasi serta Kelompok Jabatan Fungsional.
6.         Dalam melaksanakan tugas teknis operasional sehari-hari, balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I yang meliputi Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Propinsi Sumatera Utara, Propinsi Sumatera Barat, Riau dan Riau Kepulauan
Produk Jasa Meteorologi dan Geofisika
Produk jasa Meteorologi dan Geofisika yang dihasilkan oleh Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I, adalah :
1.        Prakiraan cuaca harian untuk kota / kabupaten
2.        Prospek cuaca mingguan
3.        Potensi banjir harian
4.        Prakiraan curah hujan harian untuk
5.        Prakiraan permulaan musim kemarau dan hujan
6.        Analisis dan prakiraan sifat dan curah hujan bulanan
7.        Informasi tingkat kekeringan mingguan untuk daerah
8.        Informasi rata-rata Klimatologi berita gempa bumi
9.        Informasi gempa bumi signifikan / merusak
10.    Peta kegempaan / seismisitas
11.    Data gempa bumi (sinyal dan parameter)
12.    Informasi khusus : magnet bumi, tanda waktu, gravitasi bumi dan kilat

2.1.1    Sejarah Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika. Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium atau Observatorium Magnetik dan Meteorologi dipimpin oleh Dr. Bergsma.
Pada tahun 1879 dibangun jaringan penakar hujan sebanyak 74 stasiun pengamatan di Jawa. Pada tahun 1902 pengamatan medan magnet bumi dipindahkan dari Jakarta ke Bogor. Pengamatan gempa bumi dimulai pada tahun 1908 dengan pemasangan komponen horisontal seismograf Wiechert di Jakarta, sedangkan pemasangan komponen vertikal dilaksanakan pada tahun 1928. Pada tahun 1912 dilakukan reorganisasi pengamatan meteorologi dengan menambah jaringan sekunder. Sedangkan jasa meteorologi mulai digunakan untuk penerangan pada tahun 1930.
Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika diganti menjadi Kisho Kauso Kusho. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua: Di Yogyakarta dibentuk Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara, di Jakarta dibentuk Jawatan Meteorologi dan Geofisika, dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga Pada tanggal 21 Juli 1947 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst.
Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia, kedudukan instansi tersebut di Jl. Gondangdia, Jakarta. Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Selanjutnya, pada tahun 1950 Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO.
Pada tahun 1955 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara. Pada tahun 1965, namanya diubah menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika, kedudukannya tetap di bawah Departemen Perhubungan Udara. Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1980 statusnya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika, tetap berada di bawah Departemen Perhubungan. Terakhir pada tahun 2002, dengan keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika.

2.1.2.   Profil Balai Besar Meteorologi , Klimatologi  dan Geofisika (BBMKG)

Badan meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika disingkat dengan BMKG, sebelumya bernama  Badan Meteorologi dan Geofisika disingkat dengan BMG adalah Lembaga Pemerintahan Non Kementrian di Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorology, klimatologi, dan geofisika.

Tugas, fungsi dan kewenangan
BMKG mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintahan Non Kementrian (LPNK), dipimpin oleh seorang Kepala Badan. BMKG mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyelanggarakan fungsi :
1.         Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
2.         Perumusan kebijakan teknis di bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
3.         Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
4.         Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan informasi di bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
5.         Pelayanan data dan informasi di bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
6.         Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan perubahaan iklim.
7.         Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
8.         Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
9.         Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG.
10.     Pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang menjadi tanggung    jawab BMKG.
11.     Pelaksanaan kerja sama Internasional di bidang Meteorologi,               Klimatologi dan Geofisika.

Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) dipimpin oleh seorang Kepala berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
BMKG memiliki 4 deputi sebagai berikut :
a.    Deputi Bidang Meteorologi.
b.    Deputi Bidang Klimatologi.
c.    Deputi Bidang Geofisika.
d.        Deputi Bidang Instrumentasi, Kalibrasi, Rekayasa dan Jaringan Komunikasi.

Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) memiliki 5 Balai Besar :
a.    Balai Besar Wilayah I Medan.
b.    Balai Besar Wilayah II Ciputat.
c.    Balai Besar Wilayah III Denpasar.
d.   Balai Besar Wilayah IV Makassar.
e.    Balai Besar Wilayah V Jayapura.




2.1.3.   Struktur Balai Besar Meteorologi,  Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan (BBMKG)



Gambar 2.1. Struktur Organisasi BBMKG Wilayah 1 Medan
Sumber Kepegawaian
                           

2.1.4.   Job Description

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I melakukan kegiatan umum sebagai berikut :
1.         Koordinasi pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data, pengolahan, analisis dan prakiraan serta riset dan kerja sama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
2.         Penyusunan rencana dan program kegiatan balai besar.
3.         Pelaksanaan riset dan kerjasama, serta pengamatan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
4.         Pengumpulan, pengolahan, analisis dan prakiraan wilayah serta penyebaran data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
5.         Pemasangan, perawatan, kalibrasi dan perbaikan peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika serta komunikasi stasiun-stasiun di wilayahnya.
6.         Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan balai.
7.         Pelaksanaan urusan administrasi dan kerumahtanggaan balai.
8.         Pelaksanaan tugas dan kegiatan umum tersebut diimplementasikan melalui penyediaan jasa guna mendukung keselamatan penerbangan dan pelayaran, penanggulangan bencana alam, pengendalian pencemaran udara, pembangunan pertanian dan pengadaan pangan, dan lain-lain.
2.1.5.   Visi dan Misi Balai Besar Meteorlogi,Klimatologi, dan Geofisika

Visi BBMKG

Mewujudkan BMKG yang handal, tanggap dan mampu dalam rangka mendukung keselamatan masyarakat serta keberhasilan pembangunan nasional, dan berperan aktif di tingkat Internasional.

Terminology di dalam visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.         Pelayanan informasi Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara, dan Geofisika yang handal ialah pelayanan BMKG terhadap penyajian data, informasi pelayanan jasa Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara, dan Geofisika yang akurat, tepat sasaran, tepat guna, cepat, lengkap dan dapat dipertanggung jawabkan.
b.         Tanggap dan mampu dimaksudkan BMKG dapat menangkap dan merumuskan kebutuhan stakeholder akan data, informasi, dan jasa Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara, dan Geofisika serta mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa.
c.         Mendukung keselamatan dan keberhasilan pembangunan nasional dimaksudkan bahwa data, informasi, dan jasa yang di berikan oleh BMKG dapat di informasikan dan dapat dimanfaatkan oleh berbagai sector pengguna jasa dan dapat meminimalkan kerugian akibat bencana ataupun kegagalan pembangunan secara nasional.
d.        Berperan aktif di tingkat internasional dimaksudkan bahwa BMKG sebagai wakil Pemerintah Republik Indonesia wajib membawa nama Bangsa dan Negara di kancah internasional dalam bidang Meteorlogi , Klimatologi, kualitas udara, dan Geofisika.
              Untuk mencapai visi tersebut BMKG sebagai institusi pemerintah di bawah Presiden perlu mendapatkan dukungan dari institusi yang saling terkait yang berdiri dari pemerintahan, BUMN/BUMD, dan swasta serta masyarakat pengguna (Stakeholder).

            Misi BBMKG

              Ada beberapa langkah-langkah BBMKG untuk mewujudkan Misi yang telah ditetapkan yaitu:
a.         Mengamati dan informasi fenomena Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara dan Geofisika.
b.         Meyediakan data, informasi dan jasa Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara dan Geofisika yang handal dan terpercaya.
c.         Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan di bidang Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara dan Geofisika.
d.        Berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional di Bidang Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara dan Geofisika.

              Secara lebih rinci, maksud dari pernyataan misi diatas adalah sebagai berikut:
a.         Mengamati dan memahami fenomena Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara dan Geofisika artinya BMKG melaksanakan operasional pengamatan dan pengumpulan data secara teratur, lengkap dan akurat guna dipakai untuk mengenali dan memahami karakteristik unsur-unsur Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara, dan Geofisika guna membuat prakiraan dan informasi yang akurat.
b.         Meyediakan data, informasi dan jasa Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara dan Geofisika kepada para pengguna sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka dengan tingkat akurasi tinggi dan tepat waktu.
c.         Mengkoordinasi dan memfasilitas kegiatan sesuai dengan kewenangan BMKG, maka BMKG wajib mengawasi pelaksanaan operasional, memberi pedoman teknis, serta berwenang untuk mengkalibrasi peralatan Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara dan geofisika sesuai dengan peraturan yang berlaku.
d.        Berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional artinya BMKG dalam melaksanakan kegiatan secara operasional selalu mengacu pada ketentuan internasional mengingat bahwa fenomena meterologi, klimatologi, kualitas udara dan Geofisika tidak terbatas dan tidak terkait pada batas wilayah suatu Negara manapun.






 BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


2.1.      Gambaran Umum Perusahaan


Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan terletak di Jl.Ngumban Surbakti No.15 Medan, Dalam melaksanakan operasional kerja BBMKG memiliki Kedudukan dan tugas masing-masing, Produk Jasa Meteorologi dan Geofisika diantaranya sebagai berikut :
Kedudukan dan Tugas
1.         Organisasi Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Nomor : KEP 005 Tahun 2004 tanggal 5 Oktober 2004.
2.         Kedudukan Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Meteorologi dan Geofisika yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika.
3.         Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I mempunyai tugas melaksanakan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data, pengolahan analisis dan prakiraan serta riset dan kerja sama, kalibrasi dan pelayanan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
4.         Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I secara administratif dibina oleh Sekretariat Utama dan secara teknis operasional dibina oleh masing-masing deputi sesuai dengan bidang tugasnya.
5.         Susunan Organisasi Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I Medan terdiri dari: Bagian Tata Usaha, Bidang Observasi, Bidang Data dan Informasi serta Kelompok Jabatan Fungsional.
6.         Dalam melaksanakan tugas teknis operasional sehari-hari, balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I yang meliputi Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Propinsi Sumatera Utara, Propinsi Sumatera Barat, Riau dan Riau Kepulauan
Produk Jasa Meteorologi dan Geofisika
Produk jasa Meteorologi dan Geofisika yang dihasilkan oleh Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I, adalah :
1.        Prakiraan cuaca harian untuk kota / kabupaten
2.        Prospek cuaca mingguan
3.        Potensi banjir harian
4.        Prakiraan curah hujan harian untuk
5.        Prakiraan permulaan musim kemarau dan hujan
6.        Analisis dan prakiraan sifat dan curah hujan bulanan
7.        Informasi tingkat kekeringan mingguan untuk daerah
8.        Informasi rata-rata Klimatologi berita gempa bumi
9.        Informasi gempa bumi signifikan / merusak
10.    Peta kegempaan / seismisitas
11.    Data gempa bumi (sinyal dan parameter)
12.    Informasi khusus : magnet bumi, tanda waktu, gravitasi bumi dan kilat

2.1.1    Sejarah Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika. Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium atau Observatorium Magnetik dan Meteorologi dipimpin oleh Dr. Bergsma.
Pada tahun 1879 dibangun jaringan penakar hujan sebanyak 74 stasiun pengamatan di Jawa. Pada tahun 1902 pengamatan medan magnet bumi dipindahkan dari Jakarta ke Bogor. Pengamatan gempa bumi dimulai pada tahun 1908 dengan pemasangan komponen horisontal seismograf Wiechert di Jakarta, sedangkan pemasangan komponen vertikal dilaksanakan pada tahun 1928. Pada tahun 1912 dilakukan reorganisasi pengamatan meteorologi dengan menambah jaringan sekunder. Sedangkan jasa meteorologi mulai digunakan untuk penerangan pada tahun 1930.
Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika diganti menjadi Kisho Kauso Kusho. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua: Di Yogyakarta dibentuk Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara, di Jakarta dibentuk Jawatan Meteorologi dan Geofisika, dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga Pada tanggal 21 Juli 1947 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst.
Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia, kedudukan instansi tersebut di Jl. Gondangdia, Jakarta. Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Selanjutnya, pada tahun 1950 Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO.
Pada tahun 1955 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara. Pada tahun 1965, namanya diubah menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika, kedudukannya tetap di bawah Departemen Perhubungan Udara. Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1980 statusnya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika, tetap berada di bawah Departemen Perhubungan. Terakhir pada tahun 2002, dengan keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika.

2.1.2.   Profil Balai Besar Meteorologi , Klimatologi  dan Geofisika (BBMKG)

Badan meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika disingkat dengan BMKG, sebelumya bernama  Badan Meteorologi dan Geofisika disingkat dengan BMG adalah Lembaga Pemerintahan Non Kementrian di Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorology, klimatologi, dan geofisika.

Tugas, fungsi dan kewenangan
BMKG mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintahan Non Kementrian (LPNK), dipimpin oleh seorang Kepala Badan. BMKG mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyelanggarakan fungsi :
1.         Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
2.         Perumusan kebijakan teknis di bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
3.         Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
4.         Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan informasi di bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
5.         Pelayanan data dan informasi di bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
6.         Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan perubahaan iklim.
7.         Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
8.         Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
9.         Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG.
10.     Pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang menjadi tanggung    jawab BMKG.
11.     Pelaksanaan kerja sama Internasional di bidang Meteorologi,               Klimatologi dan Geofisika.

Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) dipimpin oleh seorang Kepala berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
BMKG memiliki 4 deputi sebagai berikut :
a.    Deputi Bidang Meteorologi.
b.    Deputi Bidang Klimatologi.
c.    Deputi Bidang Geofisika.
d.        Deputi Bidang Instrumentasi, Kalibrasi, Rekayasa dan Jaringan Komunikasi.

Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) memiliki 5 Balai Besar :
a.    Balai Besar Wilayah I Medan.
b.    Balai Besar Wilayah II Ciputat.
c.    Balai Besar Wilayah III Denpasar.
d.   Balai Besar Wilayah IV Makassar.
e.    Balai Besar Wilayah V Jayapura.




2.1.3.   Struktur Balai Besar Meteorologi,  Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan (BBMKG)

KEPALA BBMKG WILAYAH 1
 
 

SUB.BAG KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN
 


Gambar 2.1. Struktur Organisasi BBMKG Wilayah 1 Medan
Sumber Kepegawaian
                           

2.1.4.   Job Description

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I melakukan kegiatan umum sebagai berikut :
1.         Koordinasi pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data, pengolahan, analisis dan prakiraan serta riset dan kerja sama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
2.         Penyusunan rencana dan program kegiatan balai besar.
3.         Pelaksanaan riset dan kerjasama, serta pengamatan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
4.         Pengumpulan, pengolahan, analisis dan prakiraan wilayah serta penyebaran data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
5.         Pemasangan, perawatan, kalibrasi dan perbaikan peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika serta komunikasi stasiun-stasiun di wilayahnya.
6.         Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan balai.
7.         Pelaksanaan urusan administrasi dan kerumahtanggaan balai.
8.         Pelaksanaan tugas dan kegiatan umum tersebut diimplementasikan melalui penyediaan jasa guna mendukung keselamatan penerbangan dan pelayaran, penanggulangan bencana alam, pengendalian pencemaran udara, pembangunan pertanian dan pengadaan pangan, dan lain-lain.
2.1.5.   Visi dan Misi Balai Besar Meteorlogi,Klimatologi, dan Geofisika

Visi BBMKG

Mewujudkan BMKG yang handal, tanggap dan mampu dalam rangka mendukung keselamatan masyarakat serta keberhasilan pembangunan nasional, dan berperan aktif di tingkat Internasional.

Terminology di dalam visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.         Pelayanan informasi Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara, dan Geofisika yang handal ialah pelayanan BMKG terhadap penyajian data, informasi pelayanan jasa Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara, dan Geofisika yang akurat, tepat sasaran, tepat guna, cepat, lengkap dan dapat dipertanggung jawabkan.
b.         Tanggap dan mampu dimaksudkan BMKG dapat menangkap dan merumuskan kebutuhan stakeholder akan data, informasi, dan jasa Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara, dan Geofisika serta mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa.
c.         Mendukung keselamatan dan keberhasilan pembangunan nasional dimaksudkan bahwa data, informasi, dan jasa yang di berikan oleh BMKG dapat di informasikan dan dapat dimanfaatkan oleh berbagai sector pengguna jasa dan dapat meminimalkan kerugian akibat bencana ataupun kegagalan pembangunan secara nasional.
d.        Berperan aktif di tingkat internasional dimaksudkan bahwa BMKG sebagai wakil Pemerintah Republik Indonesia wajib membawa nama Bangsa dan Negara di kancah internasional dalam bidang Meteorlogi , Klimatologi, kualitas udara, dan Geofisika.
              Untuk mencapai visi tersebut BMKG sebagai institusi pemerintah di bawah Presiden perlu mendapatkan dukungan dari institusi yang saling terkait yang berdiri dari pemerintahan, BUMN/BUMD, dan swasta serta masyarakat pengguna (Stakeholder).

            Misi BBMKG

              Ada beberapa langkah-langkah BBMKG untuk mewujudkan Misi yang telah ditetapkan yaitu:
a.         Mengamati dan informasi fenomena Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara dan Geofisika.
b.         Meyediakan data, informasi dan jasa Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara dan Geofisika yang handal dan terpercaya.
c.         Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan di bidang Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara dan Geofisika.
d.        Berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional di Bidang Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara dan Geofisika.

              Secara lebih rinci, maksud dari pernyataan misi diatas adalah sebagai berikut:
a.         Mengamati dan memahami fenomena Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara dan Geofisika artinya BMKG melaksanakan operasional pengamatan dan pengumpulan data secara teratur, lengkap dan akurat guna dipakai untuk mengenali dan memahami karakteristik unsur-unsur Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara, dan Geofisika guna membuat prakiraan dan informasi yang akurat.
b.         Meyediakan data, informasi dan jasa Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara dan Geofisika kepada para pengguna sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka dengan tingkat akurasi tinggi dan tepat waktu.
c.         Mengkoordinasi dan memfasilitas kegiatan sesuai dengan kewenangan BMKG, maka BMKG wajib mengawasi pelaksanaan operasional, memberi pedoman teknis, serta berwenang untuk mengkalibrasi peralatan Meteorologi, Klimatologi, kualitas udara dan geofisika sesuai dengan peraturan yang berlaku.
d.        Berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional artinya BMKG dalam melaksanakan kegiatan secara operasional selalu mengacu pada ketentuan internasional mengingat bahwa fenomena meterologi, klimatologi, kualitas udara dan Geofisika tidak terbatas dan tidak terkait pada batas wilayah suatu Negara manapun.






 2.1.6.   Arti Logo Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika







Gambar 2.5.1. Logo BMKG
Sumber : BMKG Wilayah I Medan


Keterangan:
a.    Bentuk Logo BMKG
 Logo Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika berbentuk lingkaran dengan warna dasar biru, putih, dan hijau, di tengah-tengah warna putih terdapat satu garis berwarna abu-abu dibawah logo yang berbentuk lingkaran terdapat tulisan BMKG.
b.   Makna dari Logo BMKG
Menggambarkan bahwa BMKG berupaya semaksimal mungkin dapat menyediakan dan memberikan informasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika dengan mangaplikasikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini dan dapat berkembang secara dinamis sesuai kemajuan zaman. Dalam menjalankan fungsinya, BMKG berupaya memberikan yang terbaik dan penuh keikhlasan berdasarkan pancasila untuk bangsa dan tanah air Indonesia yang subur terletak di garis kathulistiwa.
c.    Arti Logo BMKG
1.        Bentuk lingkaran melambangkan BMKG sebagai Institusi yang dinamis.
2.        5(lima) garis di bagian atas melambangkan dasar Negara RI yaitu Pancasila.
3.        9(sembilan) garis di bagian bawah merupakan angka tertinggi yang melambangkan hasil maksimal yang diharapkan.
4.        Gumpalan awan putih melambangkan Meteorologi.
5.        Bidang warna biru bergaris melambangkan Klimatologi.
6.        Bidang warna hijau bergaris patah melambangkan Geofisika.
7.        1(satu) garis melintang di tengah melambangkan garis Kathulistiwa.
d.   Arti Warna Logo BMKG
a.         Warna biru diartikan keagungan/ketaqwaan,
b.        Warna putih diartikan keikhlasan/suci,
c.         Warna hijau diartikan kesuburan,
d.        Warna abu-abu diartikan bebas/tidak ada batas administrasi.




2.2.      Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
2.2.1.   Kegiatan PKL Minggu Pertama

1.         Senin, 14 November 2011
Mengentri data buku synop tiap-tiap jam dari Tanjung Pinang bulan Desember 2011 menggunakan Miscrosoft Excel
Breefing
2.         Selasa, 15 November 2011
Mengentri data buku synop tiap-tiap jam dari Tanjung Pinang bulan Desember 2011 menggunakan Miscrosoft Excel
Breefing
3.         Rabu, 16 November 2011
 Izin sakit
4.         Kamis, 17 November 2011
Mengentri data buku synop  tiap-tiap jam dariTanjung Pinang bulan Desember 2011 menggunakan Miscrosoft Excel
Breefing mengenai database yang menggunakan PHP Triad dan Command Prompt
5.         Jumat, 18 November 2011
Mengentri data buku synop tiap-tiap jam dari Tanjung Pinang bulan Desember 2011 menggunakan Miscrosoft Excel
Breefing mengenai database yang menggunakan PHP Triad dan Command Prompt


2.2.2.   Kegiatan Minggu Kedua Senin

1.         Senin, 21 November 2011
Izin sakit
2.         Selasa, 22 November 2011
Menginput data menggunakan Microsoft Excel
Breefing mengenai database yang menggunakan PHP Triad dan Command Prompt
3.         Rabu, 23 November 2011
Pengarahan mengenai BMKG oleh pak Natal Ginting
Breefing mengenai database yang menggunakan PHP Triad dan Command Prompt
4.         Kamis, 24 November 2011
Menghitung kenaikan penjualan 20% dan penurunan penjualan 90%
Breefing mengenai database yang menggunakan PHP Triad dan Command Prompt
5.         Jumat, 25 November 2011
Senam pagi bersama
mengentri data buku synop tiap-tiap jam dari Tanjung Pinang bulan Desember 2011 menggunakan Microsoft Exel
Breefing mengenai database yang menggunakan PHP Triad dan Command Prompt


2.2.3.   Kegiatan Minggu Ketiga

1.         Senin, 28 November 2011
Pengarahan mengenai BMKG oleh Pak Rully
Mengecek surat masuk di Bidang Observasi
2.         Selasa, 29 November 2011
BINTAL
Kunjungan ke ruang Radar dan pengarahan mengenai alat – alat yang ada di ruang Radar oleh pak Rianto Kaban
Breefing mengenai database yang menggunakan PHP Triad dan Command Prompt
3.         Rabu, 30 November 2011
Mengecek surat masuk di Bidang Observasi
Membuat surat keluar
4.         Kamis, 01 Desember 2011
Kunjungan ke Taman Alat , dan pengarahan mengenai alat – alat yang ada di Taman Alat oleh Pak Benget Sinaga
Breefing mengenai database yang menggunakan PHP Triad dan Command Prompt
5.         Jumat, 02 Desember 2011
Senam pagi bersama
mengentri data Synop


2.2.4.   Kegiatan Minggu Keempat

1.         Senin,05 Desember 2011
Mengambil Sempel Air Hujan
Mengirim Data Synop ke Bidang 2
Menginput Data Gempa Parapat Magnitude 4.0 SR
2.         Selasa, 06 Desember 2011
Menginput Data Gempa Banda Aceh Magnitude 4.0 SR
Mengecek Email masuk Bidang Observasi
3.         Rabu, 07 Desember 2011
Foto copy Daftar Temuan Pemeriksaan Buku Synop Me.48 dan Me.45 serta langkah perbaikannya dan menempelkannya pada masing – masing Stasiun
Menginput Data Gempa Banda Aceh Magnitude 4.0 SR
4.         Kamis, 08 Desember 2011
Menginput Data Gempa Banda Aceh Magnitude 4.0 SR
Menginput Data Pibal
Mengecek Emai masuk bidang Observasi
5.         Jumat, 09 Desember 2011
Senam pagi bersama
Menginput Data Gempa


2.2.5.   Kegiatan Minggu Kelima

1.         Senin, 12 Desember 2011
Mengecek barang masuk dan membuat laporan dari barang yang masuk tersebut
Membuat laporan bulann Monitoring Data Gempa bulan Oktober
Breefing mengenai database yang menggunakan PHP Triad dan Command Prompt
2.         Selasa,13 Desember 2011
Mengecek Email masuk bidang Observasi
Menginput Data Bulanan Aerologi
Mengerjakan Laporan Persentase 2011
Menginput Data Gempa Gunung Sitoli
3.         Rabu, 14 Desember 2011
Menginput Data Gempa Gunung Sitoli
Menginput Data Persentase 2011
Mengecek Email masuk bidang Observasi
4.         Kamis, 15 Desember 2011
Mengecek Email masuk bidang Observasi
Print Data Klimatologi Bulan Februari Aek Godang
menginput Data Gempa Gunung Sitoli
5.         Jumat, 16 Desember 2011
Jalan Pagi Bersama menuju Pengadilan Tinggi Militer
Menginput Data Gempa Gunung Sitoli


2.2.6.   Kegiatan Minggu Keenam

1.         Senin, 19 Desember 2011
Izin
2.         Selasa, 20 Desember 2011
Mengecek Email masuk bidang Observasi
Mengimput Data Gempa Gunung Sitoli Magnitude 4.0 SR
Menginput Data Pibal
3.         Rabu, 21 Desember 2011
Menginput Data Persentase 2011
Mengecek Email masuk bidang Observasi
Menginput Data Gempa Gunung Sitoli Magnitude 4.0 SR
4.         Kamis, 22 Desember 2011
Membuat Absensi anggota Pulbar Bulan Januari 2012
5.         Jumat, 23 Desember 2011
Senam pagi bersama di BASARNAS
Meginput Data Gempa Gunung Sitoli


2.2.7.   Kegiatan Minggu Ketujuh

1.         Senin, 26 Desember 2011
Cuti bersama
2.         Selasa, 27 Desember 2011
Mengecek Email masuk bidang Obsevasi
Menginput Data Gempa Padang Panjang Magnitude 4.0 SR
3.         Rabu, 28 Desember 2011
Menginput Data Gempa Padang Panjang Magnitude 4.0 SR
Mengimput Data Pibal dan Aerologi
4.         Kamis, 29 Desember 2011
Print Absensi Anggota Pulbar bulan Januri 2012
Mengecek Email masuk Bidang Observasi
Mengimput Data Aerologi
5.         Jumat, 30 Desember 2011
Senam pagi Bersama
Membuat Alamat Surat
Membuat Surat Keluar


2.2.8.   Kegiatan Minggu Kedelapan

1.         Senin, 02 Januari 2012
Membuat Laporan Bulanan Data Aerologi Lhouksuemawe Bulan Desember
Membuat Laporan Bulanan Data Monitoring Bulan Desember
Membuat Laporan Bulanan Penerimaan Synop Bulan Desember
2.         Selasa, 03 Januari 2012
Membuat Laporan Persentase Penerimaan Synop Bulan Desember
Membuat Laporan Persentase Data WXREV Bulan Desember
Membuat Laporan Persentase Data Cuaca Harian Bulan Desember
Membuat Laporan Persentase Data Rason Bulan Desember
Membuat Laporan Persentase Data Aerologi Bulan Desember
3.         Rabu, 04 januari 2012
Membuat Laporan Bulanan Rasond
Mengecek Email masuk Bidang Obsevasi
4.         Kamis, 05 Januari 2012
Mengecek Email masuk Bidang Observasi
Mengimput Data Bulanan Pibal
5.         Jumat, 06 Januari 2012
Senam pagi bersama


2.2.9.   Kegiatan Minggu Kesembilan

1.         Senin, 09 Januari 2012
Membuat Jumlah Daftar Hadir Pulbar
Mengecek Email masuk Bidang Observasi
Membuat ekpedisi Synop ke Bidang 2
2.         Selasa, 10 januari 2012
Mengimput Laporan Bulanan
Mengecek Email masuk Bidang Observasi
3.         Rabu, 11 Januri 2012
Mengecek Email masuk Bidang Observasi
Mengimput Laporan Bulanan Aerologi
Mengimput Data Gempa Banda Aceh Bulan September – November
4.         Kamis, 12 Januari 2012
Mengimput Data Gempa Parapat Bulan Desember
Mengecek Email masuk Bidang Observasi
Mengimput Data Aerologi Polonia Bulan Desember
5.         Jumat, 13 Januari 2012
Senam Pagi Bersama
Mengimput Data Monitoring Gempa Banda Aceh Bulan Desember 2011


2.3.Hambatan-hambatan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
2.3.1.      Hambatan Sebelum Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Selama melaksanakan Lapangan penulis sulit untuk mencari tempat berlangsungnya Praktek Kerja Lapangan . Penulis mencari dari satu tempat ketempat lainnya, akhirnya penulis mendapatkan untuk melaksanakan PKL di Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan di Jln.Ngumban Surbakti No.15 Medan

2.3.2.      Hambatan Selama Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, ada beberapa hambatan yang dihadapi oleh penulis, yaitu:
1.         Pada awal melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, penulis merasa agak canggung dan grogi karena baru pertama kalinya penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
2.         Penulis kurang beradaptasi dengan lingkungan kerja selama Praktek Kerja Lapangan berlangsung.
3.         Terjadi kesalahan pada saat mengentri data synop dalam pengolahan berkas-berkas cuaca dan iklim karena ketidaktelitian penulis.
4.         Penulis tidak mengetahui betul cara mengirim dan mengambil cuaca harian melalui CMSS.
5.         Penulis tidak bisa membedakan mana arah kecepatan angin, ketinggianya dan sebagainya dalam mengambil data melalui CMSS, karena semua data yang ada di CMSS berupa angka dan untuk mengambil data kita harus mengetahui semua nomor ID dari setiap stasiun.
6.         Pada saat penulis diberikan tugas untuk mengerjakan laporan bulanan, penulis binggung karena dalam mengerjakan laporan bulanan semua nama stasiun disingkat dan ada yang hanya berdasarkan  nomor ID dari masing-masing stasiun.




BAB III
PENUTUP


Pada bab ini, penulis akan menarik kesimpulan dan memberikan saran dari pembahasan-pembahasan yang telah penulis uraikan atau pun yang tidak diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada Politeknik Unggul LP3M Medan.

3.1.      Kesimpulan

Program Praktek Kerja Lapangan merupakan program yang wajib diikuti oleh mahasiwa/I Diploma III Politeknik Unggul LP3M Medan, karena mata kuliah ini merupakan bagian dari keseluruhan kurikulum yang berlaku dan memiliki peran penting dalam pembentukan sikap dan mental lulusannya dengan orientasi di bidang masing-masing.
Dengan telah selesainya penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Politeknik Unggul LP3M , yang berlangsung sejak tanggal 14 November 2011 s/d 13 Januari 2012, semoga dapat menjadi pembelajaran bagi penulis dalam dunia kerja kelak. Adapun kesimpulan dari penulisan  Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah:
1.         Politeknik Unggul LP3M adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi yang berorientasi kepada sistem pendidikan profesional yang menekankan pada pembentukan keahlian dan kopetensi dalam menangani pekerjaan-pekerjaan di bidang tertentu untuk menghasilkan tenaga kerja terdidik yang siap pakai pada bidangnya.
2.         Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat meningkatkan rasa tanggung jawab mahasiswa-mahasiswi terhadap tugas-tugas yang diberikan karena mahasiswa-mahasiswi harus menjaga kepercayaan yang diberikan oleh pihak perusahaan dalam melaksanakan suatu pekerjaan, serta mahasiswa-mahasiswi dapat mengevaluasi kemampuan menghadapi dunia usaha.
3.         Praktek Kerja Lapangan (PKL) sangat berguna untuk mendidik mahasiswa-mahasiswi menjadi tenaga kerja yang terampil dan handal karena di dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa-mahasiswi menghadapi permasalahan secara langsung dan nyata.

3.2.            Saran

Politeknik Unggul LP3M Medan adalah suatu lembaga pendidikan tinggi yang menekankan kepada pendidikan professional untuk pembentukan kompetisi dalam mengenai pekerjaan-pekerjaan praktek yang diakui dalam mendidik mahasiswa-mahasiswi yang siap pakai.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan saran atau bahan masukan yang sedikit banyaknya akan bermanfaat bagi masa depan serta kemajuan Politeknik Unggul LP3M nantinya. Adapun saran-saran yang ingin penulis berikan adalah:

a.        Bagi Pihak Unggul LP3M Medan
Diharapkan kepada pihak Politeknik Unggul LP3M supaya menjalin kerjasama antara pihak perusahaan/Intansi/Lembaga pendidikan tempat mahasiswa melakukan kegiatan praktek kerja lapangan.
Dapat mempromosikan keberadaan Politeknik Unggul LP3M Medan di tengah-tengah dunia kerja khususnya Instansi BBMG Wilayah I Medan, sehingga dapat mengantisipasi kebutuhan dunia kerja akan tenaga kerja yang profesional dan kompeten di bidang masing-masing.

b.      Bagi Pihak Kantor BMKG Wilayah I Medan
1.        Sebagai salah satu Instansi Pemerintahan yang berbasis pada
Pelayanan kepada masyarakat hendaknya para petugas memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat.
2.     Meningkatkan kedisiplinan dan tata tertib yang telah ditentukan
oleh BMKG Wilayah I Medan dan juga saling bekerja sama dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan agar meningkatkan kinerja yang lebih baik dan professional.

c.         Bagi Mahasiswa/i
1.     Memotivasi mahasiswa/i untuk beraktifitas dalam melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien.          
2.       Untuk menciptakan dan menumbuh kembangkan rasa tanggung jawab dan profesionalisme serta kedisiplinan yang nantinya hal
hal tersebut sangat dibutuhkan ketika memasuki dunia kerja yang sebernarnya.
3.    Dapat mengetahui perbandingan antara teori dan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dengan praktek di lapangan, khususnya di Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I Medan.



7 komentar:

  1. kak bas ja kam tading e nmrku ya 087869878392 sms aja ya kak sebab aq pe pkl bas bmkg gelahna sering t.a kita kak.

    BalasHapus
  2. tolong secepatnya di kasi tauya kak.

    BalasHapus
  3. Mantap kak..
    PKl SMK ni.. Edit edit sikit lah..
    OKe.. TQ

    BalasHapus
  4. Okay Edit La
    Btw Kmu SMK mna?
    D bagian pa Kmu Pkl'a??

    BalasHapus
  5. Oke..
    SMK N 1 Kutalimbaru ..

    Progam .. Bagian Tehnik .. sma pak RUlly kka ..

    BalasHapus
  6. 3d titanium nipples in jewelry. - TITaniumART
    3D titanium nipples in jewelry. 3D titanium nipples. ford edge titanium for sale Iron-shaped nipples (2" titanium steel or babyliss pro nano titanium flat iron 3" does titanium have nickel in it in size) titanium screws of the same size. A 3D

    BalasHapus